CurCol J
Mahasiswa Meramaikan
pada Saat Peresmian Kampus STAIN II Samarinda Seberang
Rabu, tanggal 25 April 2012 di Kampus Stain Samarinda
jalan Abul Hasan, tepatnya di lokal (kelas) J yaitu tempat belajar mengajar
khususnya PAI 3 semester 4, Kosma kami
(yang bernama La Sadara) memberitahukan kepada kami bahwa hari jumat tanggal 27
April 2012 para mahasiswa diharapkan dapat datang ke kampus STAIN II Samarinda
Seberang Jalan HM. Riffadin. Kemudian, para mahasiswa diwajibkan mengenakan
almamater. Setelah itu, Kosma kami
menanyakan sekaligus mencatat ama-nama kami, apakah kami menggunakkan kendaraan
sendiri atau mahasiswa bergoncengan dengan mahasiswa lain atau diantar oleh
kerabatnya selain STAIN atau kekasihnya masing-masing. J
Esoknya kami menjalani perkuliahan seperti biasa. Namun
pada hari kamis biasanya kami libur, karena Kosma
kami membuat kebijakan bahwa hari jumat dan sabtu, jadwal perkuliahannya
dimajukan menjadi hari kamis dan jumat sehingga pada hari sabtunya kami libur
kuliah terkecuali jika hari jumat ada acara-acara di luar mata kuliah atau
tanggal merah maka kami tetap turun kuliah 6 hari penuh. Hhuuhh, memang butuh
perjuangan dalam mengenyam pendidikan. Hee. Pada hari kamis tersebut, kami
tidak ada lokal karena jadwal perkuliahan kan kosong khusus mahasiswa PAI 3
sehingga kami menjalani perkuliahan dengan tempat di mushola sebab lokal J
tersebut dipakai oleh para mahasiswa yang berbeda semester.
Nah, pada hari jumat, tepatnya tanggal 27 April 2012 tiba
saatnya untuk berangkat ke seberang. Sebelum berangkat, saya menggunakan sepatu
karet agar anti air. Dugaan saya yakni banjir karena mulai tadi malam hujannya
mengguyur lebat. Saya juga menggunakan jaket dan memasukkan almamater saya ke
dalam tas. Saya menggunakan jaket karena apabila jalanan becek, pasti ketika
diperjalanan akan kecipratan.
Pagi-pagi saya berangkat sekitar jam 07.00 sekaligus
mengantar adik perempuan saya ke sekolahnya SDN 017 jalan A. Wahab Syahrani.
Ketika melewati lampu merah air hitam, ternyata dugaan saya benar yakni banjir
dan jalan-jalan daerah Mall Lembuswana pun banjir. Padahal saya ingin bareng
berangkatnya dengan menunggu di depan Mall Lembuswana. Akhirnya saya memutuskan
untuk menunggu di jalan DR. Soetomo tapi banjir juga maka saya mencari tempat
yang jalanannya tidak digenangi banjir yakni memutar ke jalan yang di seberang
SD dan menunggu di depan toko Oke Shop. Kemudian saya sms ke teman-teman saya,
ternyata mereka kejebak banjir dan macet juga. Setelah menunggu lama, saya
memutuskan untuk menyebrang lagi di simpangan itu untuk menuggu tepat di depan
SD. Tidak lama kemudian, teman-teman saya sudah datang menemui saya. Saatnya
untuk berangkat ke seberang bersama teman-teman.
Perjalanannya cukup jauh. Bahkan dugaan saya benar lagi
yakni kecipratan antara motor yang satu dengan motor yang lainnya. Badan saya
penuh dengan cipratan lumpur. Namun untungnya saya memakai jaket secara
tertutup. Jadi baju saya tidak kotor dan almamater saya aman di tas. Jika saya
melindungi diri dengan menggunakan almamater, apa jadinya, malah almamater saya
yang menjadi kotor. J
Kemudian, sampailah kami di seberang. Wahhh, jalanannya
buecek banget. Enaknya naik mobil kalau begini. Hee. Motor kami hanya diparkir
di depan gerbang masuk, sehingga kami jalan kaki menuju ke gedung yang akan
diresmikan. Ternyata gedungnya di atas nan jauh di sana. J
Saya dan teman-teman hanya berdiri untuk menyaksikan peresmian nanti.
Teman-teman pun mengeluh kecapean karena tidak disediakan tempat duduk. Tempat
duduk hanya disediakan untuk para tamu dan undangan.
Setelah lama berselang, datanglah Menteri Agama Republik
Indonesia dengan mobil Alphardnya dengan nomor plat mobilnya yakni RI 33. Ketika beliau
membuka pintu mobilnya, beliau mengucapkan salam kemudian kami serentak
menjawab salam beliau. Dengan datangnya bapak Drs. H. Suryadharma Ali, M.Si,
maka dimulailah acara untuk peresmian kampus STAIN II Samarinda Seberang.
Pada jumat 27 April 2012 ini, STAIN memulai sejarah baru.
Kunjungan Kerja Menteri Agama RI Kaltim pada peresmian gedung Ma’had Al-Jamiah
(pesantren kampus) jurusan Syari’ah STAIN II Samarinda Seberang serta peresmian
gedung Pascasarjana. Bapak Dr.Iskandar, M. Ag selaku direktur pascasarjana
STAIN Samarinda mengatakan dengan diresmikannya kampus STAIN II ini, diharapkan
dapat mengembangkan pendidikan di Kalimantan Timur lebih maju. Selain itu
dukungan dari Menteri Agama Suryadharma Ali dan Gubernur Kalimantan Timur Awang
Faroek dapat mempercepat alih status STIAN (Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri)
menjadi IAIN ( Institut Agama Islam Negeri). “Mudah-mudahan pada tahun 2013 hal
itu sudah terwujud”, ujar pak Iskandar. Subhanallah, mudah-mudahan benar-benar
terwujud. Pasti. Amiiin..!
Menurut bapak Hadi Mutammam alih status sebagaimana
disebutkannya itu sebenarnya telah sejak lama ditunggu-tunggu masyarakat
Kaltim. “Karena bagaimanpun perguruan tinggi agama Islam di Kaltim yang
berstatus negeri masih hanya di Samarinda”, ungkapnya. Kesiapan alih status
menjadi IAIN menurut bapak Hadi, selain kesiapan dalam jumlah siswa yang tiap
tahun meningkat, juga jumlah dosen dengan berbagai pangkat kelulusannya.
Mengenai gedung STAIN serta luasan lahan yang harus menjadi prasyarat alih
status. Bapak Hadi berharap kepada Pemprov Kaltim yang dalam hal ini sangat
berkompeten dalam mengucurkan APBD dan pembebasan lahan untuk memperhatikan
lebih terhadap rencana alih status ini.
Dalam hal luasan tanah yang telah diketahui dari laporan
pihak STAIN bahwa lahan yang dihibahkan Pemprov tengah bermasalah karena
statusnya masih tumpang timdih sehingga tersisa 18 hektar. Bapak Suryadharma
Ali meminta kepada Gubernur Kaltim bapak H. Awang Faroek Ishak melalui Wagub
Kaltim bapak Farid Wadjdy untuk menyediakan lahan tambahan untuk pembangunan
IAIN Kaltim nantinya.
“Saya tahu Pak Wagub ini adalah alumni perguruan tinggi
agama, untuk itu saya berharap luasan tanah 18 hektar yang sekarang dihibahkan
untuk STAIN ini ditambah karena jelas luasan segitu belum cukup untuk prasyarat
alih status menjadi IAIN, jadi harus ditambah lagi.” Pinta bapak Menteri Agama.
Kemudian kalau soal anggaran untuk pembangunan hingga perluasan lahan bisa
nanti dikonsolidasikan antara APBD dan APBN. Jadi kita harus bersinergi untuk
mempersiapkan STAIN Samarinda menjadi IAIN, imbuh bapaknya.
Subhanallah, STAIN memang sudah siap alih status menjadi
IAIN.
Kemudian saya dan para mahasiswa lain berfoto-foto untuk
membuat sweet memories pada saat moment-moment di sana. Jepret, jepret, jepret.
Setelah puas berfoto-foto disampin perut kami lapar, maka kami bergegas untuk pulang.
Namun, saya (Aulia) beserta teman-teman saya (Anisa, Laila, dan Dwi Mulyanti
Nur) mampir dulu ke rumah teman kami (yakni Lisa). Yaa sekaligus masak-masak,
makan-makan, istirahat dan santai-santai di sana. Sekitar jam 3 sore kami
pulang ke rumah masing-masing. J
Alhamdulillahhhh,,
hari-hari yang cukup menyenangkan bersama teman-teman. Saya suka banget dengan
kebersamaan. J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar