Makanan yang Baik di Saat Waktu Makan

WAKTU MAKAN

SARAPAN-MAKAN SIANG-CAMILAN-MAKAN MALAM

Faktor yang menentukan kejernihan berpikir serta tinggi kadarnya energi dan daya konsentrasi anak-anak bukanlah jenis makanan yang dikonsumsi semata, namun juga kapan mereka mengkonsumsinya. Kadar gula darah dalam tubuh anak-anak sangat mudah menurun. Kondisi ini dapat memicu naik-turunnya suasana hati, sikap mudah marah, dan rendahnya daya konsentrasi. Setiap harinya, anak memerlukan makanan sehat yang teratur, ditunjang dengan makanan selingan bergiZi, serta asupan cairan yang memadai guna mempertahankan kestabilan gula darah.

SARAPAN

Para ahi giZi menemukan bahwa anak-anak yang mengkonsumsi sarapan bergiZi cenderung berprestasi lebih baik di sekolah. Hal ini didukung pula oleh hasi penelitian. Sarapan adalah waktu makan terpenting dibandingkan dua waktu makan lainnya, karena berfungsi untuk mengisi kembali nutrisi otak yang sangat penting serta kadar gula darah (glukosa) yang telah habis dalam semalam. Sarapan juga mempercepat laju metabolism tubuh yang melamban di malam hari. Lebih lanjut, penelitian menunjukkan bahwa melewatkan sarapan dapat menyebabkan anak-anak mengembangkan kebiasaan mengemil makanan tinggi lemak dan gula yang merugikan kesehatan. Kasus semacam ini benar-benar terbukti pada anak-anak yang berangkat dari rumah dengan perut kosong dan kemudian mampir untuk membeli permen dan biskuit ditengah perjalanan ke sekolah.

Dari sejumlah penelitian diketahui bahwa prestasi anak-anak yang tidak sarapan di bidang numerik, pemecahan masalah, penyaringan dan pengulangan informasi, serta kemampuan berbahasa tidaklah sebagus anak-anak yang sarapan. Hal ini disebabkan tubuh manusia butuh bahan bakar ketika bangun pagi. Saat makanan dan minuman bergiZi yang tidak diperoleh, fungsi tubuh berubah menjadi fungsi untuk bertahan hidup (survival mode), dan hanya akan mengeluarkan energy untuk keadaan darurat. Ini berarti tubuh, khususnya otak, tidak mendapatkan glukosa yang sangat dibutuhkan. Berbagai gejala seperti kurangnya konsentrasi dan menurunnya daya ingat, merupakan pertanda bahwa otak tengah berjuang keras karena kekurangan bahan bakar.

MAKAN SIANG

Makan siang yang sehat, baik itu dimasak di rumah, dibawa sebagai bekal, atau dibeli dari kantin sekolah, sangat penting untuk mempertahankan energy, daya ingat, daya konsentrasi, serta kemampuan belajar. Makanan kantin sekolah telah banyak dikritik berbagai pihak belakangan ini. Para pejabat yang berwenang telah menampik kekhawatiran ini, serta memastikan bahwa masih tersedia pilihan yang lebih sehat dibandingkan dengan keripik kentang, ikan goring, dan polong-polongan. Sayangnya, ketika anak-anak dibiarkan memilih makan siangnya sendiri, pilihan yang lebih sehat tersebut kerap terabaikan. Yang lebih parah, anak-anak biasanya tidak mengetahui aturan mengenai pola makan seimbang, sehingga cenSderung mengisi piring mereka dengan makanan kabohidrat olahan dan tinggi lemak.

Sumber: Graimes, Nicola. Brain Foods for Kids. Indonesia: Erlangga, 2005.